Menariknya Desa Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi

Bali dikenal sebagai surga wisata yang menawarkan pesona alam dan budaya yang kaya. Selain pantai dan kulinernya yang terkenal, Bali juga memiliki banyak desa wisata yang menarik untuk dikunjungi. Desa-desa wisata ini menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk mengenal lebih dekat tradisi dan kehidupan masyarakat lokal Bali.

Berikut adalah beberapa desa wisata di Bali yang wajib Anda kunjungi.

1. Desa Penglipuran

Desa Penglipuran terletak di kaki Gunung Batur, tepatnya di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli. Desa yang berusia lebih dari 1000 tahun ini masih sangat kental dengan nuansa tradisionalnya.

Bangunan rumah di Desa Penglipuran berbentuk panggung dengan atap ijuk dan tembok tanah liat. Yang menarik, seluruh rumah warga desa ini dibangun berderet rapi dan saling berhubungan melalui celah di dinding rumah.

Suasana desa yang tenang dan asri dengan udara yang sejuk karena berada di ketinggian 700 mdpl ini sangat cocok untuk wisatawan yang ingin melepas penat dan menikmati kedamaian.

Di Desa Penglipuran, wisatawan bisa menyaksikan ritual adat dan upacara keagamaan seperti odalan di Pura Desa dan Galungan yang diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional Bali.

Selain itu, wisatawan juga bisa belajar membuat canang (sesajen) bersama warga desa, bersepeda mengelilingi desa, atau sekadar bersantai menikmati udara segar desa.

2. Desa Trunyan

Desa Trunyan terletak di tepi Danau Batur, Kabupaten Bangli. Desa tertua di Bali ini memiliki tradisi unik dalam hal pemakaman jenazah.

Mayat warga desa Trunyan tidak dikubur atau dibakar seperti tradisi di Bali pada umumnya. Jenazah justru diletakkan di tempat terbuka yang disebut sebagai ‘kuburan alam’.

Jenazah dibaringkan di anyaman bambu yang diletakkan di bawah pohon besar. Mayat dibiarkan membusuk dan hancur secara alami tanpa peti mati.

Tradisi pemakaman unik ini telah dilakukan masyarakat Desa Trunyan sejak ratusan tahun lalu. Mereka meyakini bahwa dengan tidak menguburkan jenazah, arwah orang yang meninggal akan kembali ke asalnya.

Keunikan tradisi pemakaman alam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Mereka bisa melihat langsung proses dekomposisi alami mayat di kuburan terbuka ini.

Tentu saja, tradisi ini tetap dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap arwah leluhur. Wisatawan diharapkan menjaga sikap dan perilaku selama berada di area pemakaman.

Selain tradisi uniknya, Desa Trunyan juga memiliki panorama Danau Batur yang indah dan udara segar pegunungan untuk dinikmati.

3. Desa Ubud

Siapa yang tidak mengenal Desa Ubud? Desa yang terletak di Kabupaten Gianyar ini sudah menjadi icon pariwisata Bali dan terkenal hingga mancanegara.

Desa Ubud adalah pusat kesenian, budaya, dan pariwisata di Pulau Dewata. Tak heran, majalah perjalanan ternama dunia seperti Conde Nast Traveller telah memberikan predikat kepada Ubud sebagai desa wisata terbaik di Asia dan desa wisata terbaik kedua di dunia.

Di Desa Ubud yang dikelilingi pemandangan sawah yang indah, wisatawan bisa menikmati pertunjukan tari tradisional seperti Legong dan Barong. Pusat kerajinan dan galeri seni yang tersebar di penjuru desa juga menjadi daya tarik tersendiri.

Wisatawan bisa belajar membatik di Sukawati Art Market atau menonton proses pembuatan patung dan ukiran kayu di Mas Village. Tak ketinggalan, lukisan khas Bali dengan gaya Ubud yang unik juga wajib dicari.

Suasana Ubud yang tenang dan alami membuat banyak seniman dan pelaku industri kreatif dari seluruh dunia datang dan menetap di desa ini. Tak heran jika Ubud juga dikenal sebagai desa seniman internasional.

Dengan beragam fasilitas akomodasi kelas dunia dan restoran dengan hidangan khas Bali dan internasional, Ubud pantas dijuluki sebagai desa wisata kelas dunia yang wajib dikunjungi.

4. Desa Tenganan

Desa Tenganan terletak di Kabupaten Karangasem yang merupakan salah satu Bali Aga atau Bali Mula. Penduduk asli desa ini disebut Bali Aga karena diyakini sebagai keturunan asli orang Bali.

Masyarakat Desa Tenganan masih memegang teguh adat-istiadat, kebudayaan, dan kepercayaan kuno warisan leluhur mereka. Rumah tradisional berbahan alang-alang, upacara adat yang unik, serta hasil kerajinan tangan khas desa ini menjadi daya tarik wisata yang utama.

Di Desa Tenganan wisatawan bisa menyaksikan prosesi upacara adat unik seperti upacara ‘Mekare-Kare’ dan ‘Ngusaba Sambah’. Upacara adat ini biasanya diselenggarakan sebelum panen padi tiba.

Selain itu, sistem ekonomi dan perdagangan khas Desa Tenganan yang disebut ‘Poleng’ juga menarik untuk dipelajari. Dalam sistem ini, uang tidak digunakan sebagai alat transaksi jual beli barang.

Wisatawan juga wajib memburu kain tenun ikat atau geringsing khas Bali Aga sebagai oleh-oleh. Kain tenun ini dikerjakan secara turun temurun dengan motif dan warna alami tanpa pewarna sintetis.

5. Desa Batubulan

Batubulan adalah sebuah desa di Kabupaten Gianyar yang sudah terkenal sejak lama sebagai desa seniman dan pengrajin batu. Mayoritas warga desa Batubulan berprofesi sebagai penari, pematung, dan pengrajin patung batu serta ukiran kayu.

Di Desa Batubulan, wisatawan bisa menyaksikan pertunjukan tari khas Bali seperti Barong Dance, Legong Dance, maupun Kecak Dance. Pertunjukan biasanya digelar di wantilan, sebuah panggung terbuka di halaman pura desa.

Selain menonton pertunjukan tari, wisatawan juga bisa berbelanja beragam kerajinan tangan khas Bali seperti topeng, patung kayu, dan pahatan batu di sepanjang Jalan Raya Batubulan. Ukiran dan patung batu paras yang indah dijual dengan berbagai ukuran dan tema.

Di sepanjang jalan desa, wisatawan juga bisa menyaksikan para pengrajin batu yang sedang membuat kerajinan dan pahatan batu. Batu paras putih yang lembut memungkinkan seniman Batubulan menciptakan karya seni ukir yang artistik.

Suasana desa yang asri dan proses pembuatan kerajinan tangan yang unik menjadi daya tarik Desa Batubulan sebagai desa wisata di Bali yang Instagramable. Jangan lupa mengabadikan momen seru Anda di desa seniman ini!

Tips Berkunjung ke Desa Wisata di Bali

Agar perjalanan wisata ke desa-desa di Bali berjalan lancar dan menyenangkan, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  • Kenakan pakaian sopan yang menutupi bahu dan lutut untuk menghormati adat istiadat setempat
  • Bersikap ramah dan hormat pada warga desa
  • Ikuti aturan dan petunjuk dari pemandu wisata desa
  • Jangan memetik tanaman atau masuk ke area keramat tanpa ijin
  • Minta ijin terlebih dahulu sebelum memotret warga desa
  • Jangan memberi uang atau permen pada anak-anak desa karena dapat menimbulkan kebiasaan buruk
  • Berikan tip yang wajar pada pemandu wisata jika merasa puas dengan layanannya
  • Beli kerajinan dan oleh-oleh langsung dari pengrajin desa untuk mendukung perekonomian desa

Itulah beberapa tips untuk berwisata ke desa di Bali agar perjalanan menjadi nyaman dan berkesan. Selamat menikmati keindahan alam serta kearifan lokal yang ditawarkan desa-desa wisata di Pulau Dewata!

Mengapa Berkunjung ke Desa Wisata di Bali?

Ada banyak alasan mengapa desa wisata layak untuk dikunjungi saat berlibur ke Bali, di antaranya:

  • Dapat mengenal budaya dan kehidupan masyarakat lokal Bali secara lebih dekat dan autentik.
  • Menyaksikan tradisi, adat, upacara, dan ritual keagamaan yang masih dilestarikan.
  • Mencoba aktivitas unik bersama warga desa seperti bertani, membuat kerajinan, atau memasak makanan tradisional.
  • Membeli oleh-oleh khas Bali langsung dari pengrajin asli desa wisata.
  • Menikmati suasana pedesaan yang tenang dan alami, jauh dari keramaian kota.
  • Mengunjungi destinasi wisata unik yang belum banyak diketahui wisatawan umum.
  • Dapat berinteraksi dan berswafoto dengan warga desa yang ramah.
  • Menginap di penginapan desa wisata dengan nuansa tradisional yang autentik.
  • Harga penginapan dan makanan di desa wisata lebih terjangkau.

Dengan berkunjung ke desa wisata di Bali, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman perjalanan yang lebih unik, otentik, dan berkesan. Tak hanya objek wisatanya, interaksi dengan warga desa juga akan menjadi kenangan manis yang tak terlupakan.

Kesimpulan

Bali memiliki banyak desa wisata yang mempesona selain pantai dan tempat wisatanya yang sudah terkenal. Desa wisata seperti Desa Penglipuran, Desa Trunyan, Desa Ubud, Desa Tenganan, dan Desa Batubulan menawarkan pengalaman otentik untuk berinteraksi dengan warga lokal serta mempelajari tradisi dan budaya Bali.

Suasana pedesaan yang asri, atraksi budaya yang unik, serta keramahtamahan warga lokal membuat desa wisata layak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mengenal kearifan lokal dan kehidupan masyarakat asli Bali saat berlibur ke Pulau Dewata.

Scroll to Top